Senin, 05 Januari 2015

Kena Banjir?

Kebanjiran??

Biarpun udah mulai masuk ke tahun baru 2015, tapi masalah soal banjir masih terus mengintai.. Nah, penyakit yang satu ini juga selalu ikutan 'nebeng' sewaktu banjir kayak begini.. Loh kok bisa? Dia ngapain? Berenang? Yap, kurang lebih begitu.. Berenang dan masuk kedalam tubuh kalau kamu gak hati-hati lohh, serem kan? Kenapa waktu banjir ya? Nah, sekarang saya mau sedikit bahas soal penyakit yang ikut tren setiap musim hujan, apalagi di tempat yang masih sering terkena banjir seperti di kota-kota yang sempet diliput di televisi. Dan siapakah dia? Namanya Leptospirosis, apa itu leptospirosis? Yuk disimak.. :)

Apa itu Leptospirosis?
Leptospirosis adalah merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh mikro organisme Leptospira Interogans yang seringkali luput dari perhatian dikarenakan gejalanya yang tidak spesifik, namun secara berangsur dapat bersifat berat hingga menimbulkan kematian. Penyakit ini juga memiliki nama lain seperti mud fever, slime fever, swamp fever, autumnal fever, infectious jaundice, field fever, cane cutter fever, dan weil's disease yang merupakan bentuk infeksi beratnya. Di samping itu leptospira yang sering menginfeksi manusia menurut beberapa peneliti adalah L.icterohaemorrhagica yang bersarang dalam tubuh tikus, L.canicola dalam tubuh anjing, dan L.pomona dalam tubuh sapi dan babi (Zein U, 2014). Loh kok bisa menginfeksi manusia?
http://multimediodigital.com/wp-content/uploads/2014/10/LEPTOSPIROSIS.jpg
Cara infeksi pada manusia?
Leptospira bisa menginfeksi manusia melalui kontak dengan air, tanah, lumpur, yang telah terkena urin dari binatang yang sudah lebih dulu terinfeksi (Zein U 2014), jika terjadi luka atau lecet pada bagian tubuh kita sewaktu kita terkena air yang terkontaminasi tersebut, maka leptospira ini bisa langsung masuk kedalam tubuh kita.. Nah, orang-orang yang beresiko terkena penyakit ini awalnya adalah orang-orang yang sering terkena kontak dengan benda-benda tersebut diatas tadi loh.. Contohnya saja petani dan peternak, pekerja selokan atau perkebunan, atau juga kita yang senang berenang di sungai (siapa bilang air sungai aman? waduh....), dan disamping itu adalah tempat yang terkena banjir..!! Nah ini dia yang saya maksud barusan, banjir yang biasa timbul sewaktu musim hujan... Kalau si tikus buang air kecil kira-kira disiram gak yah? Hehe.. Kalau terkena banjir bakal rumit urusannya ya.. Hmmm... Tapi kalau dipikir-pikir masih banyak kan anak-anak yang dibiarkan bermain air disaat banjir sewaktu daerah mereka kebanjiran.. Nah, ini yang harus jadi perhatian kita juga loh.. Apalagi kalau kita seringkali cuek dengan banjir... Contohnya kalau kita naik motor sewaktu melewati tempat yang menggenang... Hmmmm... Bisa jadi kan?? Iya bisa jadi.. bisa jadi...! (Loh..?)
http://www.valucare.com.ph/image/article/leptospirosis.png
Apa sih ciri-ciri infeksi Leptospira ini?
Awalnya leptospira ini menginfeksi hewan yang jadi tempat tinggalnya seperti tikus dan dia berada pada bagian ginjal si tikus ini, nah sewaktu tikus buang air kecil maka jadilah dia berenang ke tepian melalui air yang terkontaminasi dan setelahnya dia bisa masuk melalui luka atau lecet kedalam tubuh kita (Dugdale DC, 2014).. Nah selanjutnya adalah kondisi tubuh kita.. Seperti apa sih kalau kita terinfeksi? Menurut buku yang saya punya.. (Bukan saya baca.. hehehe..) Fase infeksi leptospira ini dibagi menjadi dua, yang pertama adalah saat leptospira berada dalam darah yang disebut fase leptospiraemia dimana tubuh akan merasakan demam, menggigil, sakit kepala, sakit otot yang lumayan hebat terutama di bagian paha, juga betis dan pinggang yang nyeri sewaktu ditekan, disamping orang yang terinfeksi bisa berubah jadi kekuningan (gambar dibawah) seperti penyakit kuning pada hepatitis dan pada hari ke 3-4 infeksi terdapat kemerahan tanpa rasa gatal pada kulit yang tiba-tiba muncul, dalam kondisi ini sebaiknya langsung saja ya dibawa ke rumah sakit (Zein U, 2014 & Gompf SG, 2014). :)
Gimana kalau dibiarkan? Apa bisa sembuh sendiri? Sayang jawabannya adalah tetoot.. Tidak!! Infeksi ini harus diobati dan jika dibiarkan memang pada hari ke 7 demam akan turun secara berangsur selama 1-3 hari dan setelah itu demam malahan akan lebih parah dan bisa sampai 40 derajat! Waw.. Panas ya? Selanjutnya rasa sakit yang seperti sebelumnya muncul lagi dan makin parah.. Juga bisa timbul pendarahan lohh.. Ini sudah bisa dibilang merupakan infeksi yang cukup berat.. Masih belum mau periksa?... Wah, kalau ketemu yang begini langsung aja deh dibawa ke rumah sakit yah.. :) :) Jangan sampai terlambat..!!

http://www.sciencephoto.com/image/89169/350wm/C0024908-Jaundice-SPL.jpg
Apa yang harus diperhatikan?
Mirip seperti yang sudah-sudah, orang yang beresiko yaitu orang-orang yang sering kena kontak dengan air yang tidak 'bersih' dan mungkin terkena urin dari hewan yang terinfeksi... Nah, kalau memang harus bepergian atau mau tidak mau terkena daerah yang mungkin seperti itu.. Kita bisa menggunakan sepatu boots dan pastikan juga tidak ada luka atau lecet pada kaki kita ya.. :) Kalau ada tanda-tanda infeksi diatas pokoknya langsung saja dibawa ke rumah sakit atau ke dokter terdekat.. Penyakit ini penting untuk diperhatikan karena penyakit ini cukup banyak tersebar di daerah tropis tercinta kita Indonesia ini (Zein U, 2014 & WHO, 2001) sampai sekarang..! Selain itu infeksi beratnya bisa menimbulkan kematian loh :(, jadi jangan sampai terlambat.Jangan lupa ceritakan kondisi kamu yap :)

Hmm.. Mungkin kali ini segitu dulu aja ya.. Seperti biasa, semoga bermanfaat dan ditunggu komentar serta pesan-pesannya :) :) Terimakasih sudah membaca..! Sampai jumpa kapan-kapan ya.. hehe..-D-

Sumber :  
1. Zein U. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 6th rev.ed. Setiati S, et al. Jakarta : Interna Publishing; 2014. 633p.
2. Dugdale DC. Leptospirosis. Diambil dari : http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001376.htm. Diakses : 5 Jan 2015.
3. Gompf SG. Leptospirosis. Diambil dari : http://emedicine.medscape.com/article/220563-overview#a0101. Diakses : 5 Jan 2015.
4. World Health Organization - Water-related Diseases "Leptospirosis".

0 komentar:

Posting Komentar