Hati-hati Alergi Susu Sapi pada si Adik Bayi !!
Susu sapi jelas menjadi pilihan utama kebanyakan orangtua yang ingin anaknya mendapat gizi yang baik pada masa pertumbuhannya, apalagi sewaktu si anak masih berumur dibawah enam tahun yang bisa dibilang masih berada dalam 'masa emas'nya bertumbuh... Tapi hati-hati ya.. Menurut penelitian sih, jumlah anak yang terkena alergi susu sapi ini cukup banyak dibanding data yang ada di rumah sakit..(Heidrun Hochwallner, et al. 2014).
Susu sapi bisa menimbulkan alergi pada sebagian buah hati Anda loh.. Kalau gak ditangani dengan segera, bisa saja alergi ini akan menjadi pemicu timbulnya alergi lain dan akan muncul terus hingga dia dewasa.. Bahayanya, alergi yang parah tingkatannya bisa menimbulkan sesuatu yang disebut dengan syok anafilaktik yang bisa menimbulkan kematian jika dibiarkan terus menerus.. Maka dari itu, hal ini menjadi penting untuk diketahui.
Kok bisa sih anak saya terkena alergi? Kenapa susu sapi? Apa saja ciri-cirinya kalau anak saya terkena alergi? Apa sih yang harus saya lakukan kalau anak saya ternyata alergi susu sapi? Apakah selamanya anak saya tidak boleh memakan produk susu sapi? Nah, untuk tahu lebih lanjut tentang jawabannya.. Yuk kita bahas sedikit soal ini..
Kok bisa sih anak saya terkena alergi? Ini dia jawabannya...
Usia tahun pertama kehidupan pada bayi itu adalah usia dimana sistem imun seorang anak masih relatif belum berkembang baik dan sangat rentan (Zakiudin & Sjawitri, 2007). Apalagi kalau si anak memiliki bakat atopik (keturunan), ia akan lebih mudah terkena alergi yang disebabkan oleh karena paparan alergen tertentu loh.. (Alergen merupakan benda asing yang masuk kedalam tubuh dan nantinya akan direspon oleh sistem imun) Misalnya saja makanan dan juga debu, nah karena sistem imun pada anak dalam tahun pertama kehidupannya belum begitu berkembang dengan baik, maka sistem imun ini akan merespon pada alergen yang dianggapnya lawan tadi sehingga menimbulkan alergi.
Kenapa susu sapi?
Yap, susu sapi dikatakan mengandung sedikitnya 20 komponen protein yang bisa merangsang produksi antibodi (sistem yang melawan antigen) pada manusia terutama protein whey (albumin serum bovin, gamaglobulin bovin, dan α-laktalbumin) ini dianggap sebagai penyebab utama alergi susu sapi pada si anak, ada juga loh orang yang sudah dewasa tapi masih alergi sama whey.. Malahan, konon susu sapi yang di pasteurisasi akan meningkatkan sifat alergenitas yang lebih memicu alergi pada anak. (Zakiudin & Sjawitri, 2007).
Apa saja ciri-cirinya kalau anak saya terkena alergi? Kenali gejalanya..!
Bila anak Anda, anak teman Anda, anak dari anak Anda, cucu Anda, atau siapapun dia yang masih balita dan baru menjajaki susu sapi setelah mencicipi ASI terkena alergi memiliki ciri-ciri... Nah ini dia penjelasannya..
Ciri-ciri dari anak yang terkena alergi sebenarnya cukup jelas, yang pertama itu adalah ciri khas alergi pada umumnya;
1. Yaitu kulit kemerahan bentol-bentol yang menimbulkan rasa gatal (bahasa kerennya urtikaria), dan juga bengkak di wajah (bahasa gaulnya angioedema)
2. Yang kedua ini lebih mengkhawatirkan.. Hidung tersumbat, batuk berulang, asma, hidung berair dan bersin berulang / rinitis ( batuk dan rinitis jumlah kasusnya lebih jarang). (Van den Hoogen SC, et al. 2014)
3. Nah ciri yang ketiga yaitu adanya gangguan pada saluran cerna, si buah hati bisa saja muntah, diare, juga berdarah sewaktu buang air besar, nah salah satu gejala saluran cerna ini kadang bisa dicurigai dari adanya kolik (menangis terus menerus lebih dari setengah jam selama lebih dari 3 hari dalam seminggu dan berlangsung lebih dari 3 minggu) (Ana CC, et al. 2014)
(Vandenplas Yvan, et al. 2014)
 |
| Urtikaria |
 |
| Angioedema |
Apa sih yang harus saya lakukan kalau anak saya ternyata alergi susu sapi?
Bila anak Anda, anak teman Anda, anak dari anak Anda, cucu Anda (maaf) ternyata terkena alergi susu sapi, segera bawalah dia ke dokter.. Pastinya nanti dokter bakal menyarankan supaya jangan diberikan produk susu sapi untuk beberapa saat.. Disamping itu dokter juga akan memberikan beberapa obat dan terapi untuk dijalani.. Penting gak sih terapi dan obat-obatan itu? Tentunya dengan penanganan tepat obat itu diperlukan supaya bisa mengurangi gejala alergi yang timbul, kalau terapi tentunya dilakukan untuk jangka panjangnya supaya toleransi pada susu sapi ini bisa diperbaiki dan tidak menimbulkan akibat lainnya disaat si bayi dewasa nantinya.
Apakah selamanya anak saya tidak boleh memakan produk susu sapi?
Kabar gembira untuk kita semua, biasanya anak yang mengalami alergi susu sapi ini akan mengalami remisi (sembuh total) dari alergi susu sapi ini sebelum dia berumur 3 tahun. Tapi tentunya dengan catatan bahwa si anak menjalani terapi dan pengobatan yang tepat serta dihindarkan dari produk susu sapi selama berobat ke dokter ya. Biasanya dokter akan meminta supaya susu sapi ini diganti dengan susu kedelai atau susu sapi hidrolisat (protein whey nya sudah dikurangi).
Nah.. Saya akan berbagi tips untuk mendeteksi alergi ini.. Buat catatan, alergi susu sapi ini bisa dicurigai kalau si bayi ini melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Memakan atau meminum produk dari susu sapi (ya iyalah..)
2. Timbul gejala seperti diatas kira-kira hitungan menit sampai jam setelah konsumsi.
3. Punya keturunan alergi (alergi apapun) pada keluarga seperti orangtua, kakek, nenek, saudara.
4. Nah kalau menemui gejala-gejala seperti diatas sebaiknya SEGERA..! dibawa ke dokter ya.. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Mungkin cukup sekian pembahasan mengenai alergi susu sapi ini, semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang alergi susu sapi ya. Ditunggu komentarnya.. Terimakasih..! :)
Daftar Pustaka :
1. Heidrun Hochwallner, et al. Cow’s milk allergy: From allergens to new forms of diagnosis, therapy and prevention. Methods. Mar 1, 2014; 66(1): 22–33. doi: 10.1016/j.ymeth.2013.08.005
2. Akib AAP, Munasir Z, Kurniati N. Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak, ed. 2. Munasir Z, Siregar SP. Alergi Susu Sapi; 2007, hal284.
3. Van den Hoogen SC, van de Pol AC, Meijer Y, Toet J, van Klei C, de Wit NJ. Suspected cow's milk allergy in everyday general practice: a retrospective cohort study on health care burden and guideline adherence. BMC Res Notes. 2014 Aug 9;7:507. doi: 10.1186/1756-0500-7-507.
4. Ana Carolina C. Marcon, Mário César Vieira, and Mauro Batista de Morais. Pediatrician's knowledge on the management of the infant who cries excessively in the first months of life. Rev Paul Pediatr. Jun 2014; 32(2):187–192doi:10.1590/0103-0 582201432218713
5. Yvan Vandenplas, et al. Correction: Middle East Consensus Statement on the Prevention, Diagnosis, and Management of Cow's Milk Protein Allergy. Pediatr Gastroenterol Hepatol Nutr. Sep 2014; 17(3): 201. Published online Sep 30, 2014. doi: 10.5223/pghn.2014.17.3.201
0 komentar:
Posting Komentar