Senin, 15 Desember 2014

Toksoplasmosis

Kenapa Gak Boleh Pelihara Kucing Waktu Hamil??

Kenapa sih gak boleh pelihara kucing waktu hamil? Pasti kita sering denger dong kalau konon katanya sakitnya karna diguna-guna.. (maaf) kalau konon katanya kalau lagi hamil gak boleh peliharan binatang dirumah apalagi kucing.. Betul gak sih? Jawabannya.. itu tidak salah, tapi itu baik supaya bisa menghindari penyakit yang satu ini loh.. Namanya 'Toksoplasmosis'. Ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii (supaya lebih enak bacanya, mulai sekarang saya singkat tokso ya..) yang merupakan parasit intraseluler obligat (parasit dalam tubuh yang merugikan) dan merupakan parasit yang ada diseluruh dunia (Tenter AM, 2011), bahkan di Amerika ada sekitar 60 juta orang yang diketahui membawa parasit ini (CDC 2014)..! Wah, gimana ya di Indonesia? Nah, disini kucing berperan sebagai perantara bagi parasit ini sebelum bisa menular ke tubuh kita, gimana sih ceritanya? Kenapa wanita hamil harus hati-hati? Yuk dibaca sampe tuntas ya.. :)

Kucing dan kehamilan :) (www.anjingdankucing.com)
Apa sih Toksoplasmosis itu?
 Toksoplasmosis ini merupakan penyakit yang bisa ditemukan dimana saja jika kita kurang berhati-hati dikarenakan cara menginfeksinya yang bersifat tanpa gejala dan tanpa tanda-tanda bagi tubuh kita loh, makanya penyakit ini perlu diwaspadai terutama bagi wanita hamil.. Kenapa? Karena penyakit ini lebih berat sakitnya kalau kena bayi yang masih dalam kandungan.. Nah, disini kucing sebagai inang perantara bagi parasit dimana parasit bisa tumbuh didalam usus kecil kucing dan nantinya akan diekskresikan dalam bentuk ookista pada kotorannya (bayangkan bentuk serbuk-serbuk kapsul dengan ukuran sangat kecil pada kotoran kucing). Sebelumnya perlu dicatat kalau hanya kucing yang sudah terinfeksi saja yang bisa mengeluarkan ookista ini dalam kotorannya.. Biasanya kucing yang terinfeksi tokso ini terkena infeksinya dari berburu tikus / burung (mungkin Tom bisa kena tokso kalo dia berhasil makan Jerry, hehe..) Perjalanan tokso ini sendiri cukup panjang loh sampai bisa dibawa oleh tikus / burung, nah supaya bisa mempersingkat tulisan ini saya persingkat (lagi) langsung dari infeksi si kucing.. Jadi sebenernya kucing peliharaan yang dipelihara di rumah dengan makan makanan matang dan gak pernah main keluar rumah buat jajan tikus / burung sebenernya bisa dibilang gak akan terkena tokso.. Jadi yang perlu lebih diwaspadai itu sebenernya kucing liar ya.. Hmmm.. Selain itu juga hewan pemakan tumbuhan bisa terinfeksi oleh tokso dalam bentuk ookista ini (bayangkan kotoran kucing dimana-mana) lewat ookista yang ada pada makanan hewan pemakan tumbuhan ini yang nantinya bisa masuk dalam tubuh manusia kalau dimasak kurang matang / mentah (Dubey JP, 1996).

Cara penularan Toxoplasma gondii

Bagaimana saya bisa terkena penyakit ini?
Toksoplasmosis ini pastinya berasal dari tokso itu sendiri, nah perjalanan tokso ini bisa masuk ke tubuh kita bisa lewat berbagai macam cara, karakteristik dari tokso ini juga bisa menginfeksi lewat dua bentuk loh, yang pertama bentuk ookista (diatas), dan yang kedua dalam bentuk takizoit yang merupakan bentuk yang lebih aktif. Cara penularan toksoplasma (menurut Pohan HT, 2014) bisa lewat cara-cara ini :
1. Toksoplasmosis kongenital yang merupakan infeksi toksoplasma pada janin melalui plasenta (tali ari-ari) ibu jika ibu terinfeksi sewaktu hamil.
2. Memakan daging mentah / kurang matang yang sudah terpapar bentuk takizoit dari toksoplasma.
3. Ookista dari kotoran kucing tertelan. Bisa juga pada susu yang belum di pasteurisasi (Tenter AM, 2014)
4. Melakukan transplantasi organ atau transfusi darah dari donor yang positif terinfeksi.
 Nah, bagaimana kita bisa tau makanan yang kita makan bebas dari toksoplasma? Makanya kita harus mencegah hal-hal diatas ya.. Terutama infeksi pada janin yang efeknya biasanya lebih berat.. :)

Bagaimana saya tau saya terkena penyakit ini?
 Infeksi toksoplasma ini biasanya paling aktif kalau daya tahan tubuh kita sedang lemah, tapi infeksi primer (infeksi pertama / langsung) pada ibu yang sehat sebenarnya bisa tanpa gejala dan malahan si ibu gak bakal tau kalau dia kena infeksi sampai dia melahirkan loh.. Menurut data, sekitar 10-20% saja dari infeksi pada orang sehat yang menimbulkan gejala (Pohan HT, 2014). Gejala yang timbul sendiri seringkali bisa gak disadari loh, seperti pembesaran kelenjar getah bening di leher yang biasanya gak kerasa nyeri, bisa juga mirip dengan infeksi lainnya seperti demam, lemas, keringat malam, sakit tenggorokan, kemerahan pada kulit, pembesaran hati atau limpa. Jadi cara tau terkena penyakit ini atau enggak cuma ada jalan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium. Sebagai catatan, infeksi ini bakal aktif dan merajalela kalau daya tahan tubuh kita lemah banget seperti pada orang yang menderita HIV / AIDS yang tidak diobati dengan baik.

Seperti apa sih infeksi pada bayi?
Wah, kalau untuk yang satu ini sebaiknya jangan coba-coba, emang bener ya.. Buat anak jangan coba-coba.. Hehe.. Infeksi pada bayi pastinya timbul dari ibu yang terinfeksi terlebih dulu. Infeksi pada bayi ini sering disebut toksoplasma kongenital (toksoplasma bawaan) yang disebabkan tokso ini menembus jaringan plasenta (tali ari-ari) masuk menginfeksi janin. Infeksi pada bayi ini cukup serem loh, seperti strabismus (mata juling), ensefalitis (radang sistem saraf pusat), mikrosefalus (tengkorak kepala kecil), hidrosefalus (tengkorak kepala yang besar berisi cairan), korioretinitis (inflamasi pada bagian mata), ataupun kalsifikasi serebral (penumpukan kalsium pada otak) yang bisa menyebabkan retardasi (kemunduran) mental, epilepsi, dan gangguan pengelihatan (Pohan HT, 2014). Serem kan? Makanya penyakit ini harus dicegah ya supaya si adik bayi punya masa depan cerah nan berbinar, siapa tau dia bakal jadi presiden nantinya.. Hehehe.. :)

Hidrosefalus (Dubey JP, 1998)

Bagaimana cara mencegahnya?
Infeksi ini lebih ditakutkan pada wanita hamil karena efeknya yang lebih berat jika menginfeksi janin, tapi sebenarnya infeksi ini harus dicegah oleh semua orang kan? Bayangkan saja orang yang terinfeksi tapi tubuhnya sehat bisa menyimpan tokso dalam bentuk kista (bayangkan saja kapsul) dalam tubuh seumur hidup..! Apalagi bentuk kista ini belum ada obatnya, jadi kapanpun daya tahan tubuh lemah sangat amat (seperti pada HIV / AIDS) harus hati-hati ya..:) Pencegahan sebenernya cukup simpel yaitu dengan makan-makanan yang matang, makan sayur-sayuran yang dicuci bersih, setelah memegang kucing atau daging mentah tangan harus dicuci bersih, kucing peliharaan bagusnya dikasi makan-makanan matang, jangan dibiarin keluar rumah buat jajan tikus / burung ya.. Nah, karena belum ada vaksin buat toksoplasma ini, makanya pencegahan diatas harus benar-benar diperhatikan ya.. Terutama bagi calon ibu supaya jangan lupa sering memeriksakan diri ke puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, jangan lupa tanya dokter disana tentang resiko penyakit ini ya :)..

Nahh, mungkin sekian saja ya dari saya buat tulisan kali ini.. Semoga bermanfaat, seperti biasa ditunggu komentar beserta kritik dan sarannya ya.. Semoga tulisan berikutnya bisa lebih baik lagi :) :).. Terimakasih sudah membaca..!

Daftar Pustaka :
1. Tenter AM, Heckeroth AR, Weiss LM. Toxoplasma gondii: from animals to humans. Int J Parasitol. Author manuscript; available in PMC Jun 7, 2011.
2. Centers for Disease Control and Infection - Parasites - Toxoplasmosis (Toxoplasma infection).
3. Dubey JP. Medical Microbiology. 4th edition. Baron S, editor. Galveston (TX): University of Texas Medical Branch at Galveston; 1996.
4. Pohan HT. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th rev. ed. Setiati S, et al. Jakarta : Interna Publishing; 2014. 624p.

0 komentar:

Posting Komentar