:HOME: Artikel Kesehatan :HOME:

Tujuan utama buat blog sebenernya ya ini,, buat bikin tulisan mengenai Kesehatan, Topiknya random, tapi semoga bermanfaat..! :D

This is About My Stories

Isinya bakalan ditulis pake bahasa Inggris, bukan buat pamer, tapi ya supaya sekalian blajar biar gak RIP English.. :3

About Me

Yap, sesuai judulnya nih..! About me.. Isinya apa? Ya gitu deh.. Hahahaa.. ^^

Note

Nah kalo yang ini isinya mungkin bakal lebih abstrak lagi.. Catetan pelajaran mau gw tulis disini xD.. Hahaha..

Apa aja

Belum ada ide buat yang satu ini, tapi mungkin tetep kosong dulu aja kali ya..

Minggu, 26 Juni 2016

Hari Anti Narkoba Internasional 2016

HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL 2016

Halo..! Selamat hari Anti Narkotika Internasional 2016 :)! Mohon maaf sebelumnya karena jarang update (sok sibuk biasa.. hehehe).. Jadi hari ini saya mau mengucapkan selamat hari anti narkotika ya..! Jangan lupa kalau narkoba itu berbahaya.. Jadi hari ini saya juga mau membahas tentang kecanduan narkotika, yang parahnya di Indonesia jumlahnya masih tinggi loh yaitu sampai lebih dari 4 juta orang atau 2.20% dari total penduduk di Indonesia pada tahun lalu yang terdiri dari penyalah guna coba pakai, teratur pakai, dan pecandu. Padahal hukumannya sudah maksimal ya, sampai hukuman mati bagi pengedar :(.. Hebatnya lagi nih.. ternyata ada sekitar 643 zat psikoaktif terbaru yang ditemukan sudah beredar di dunia dan 44 diantaranya masuk Indonesia loh..! Waduh..
http://madworldnews.com/wp-content/uploads/23456296863800-271256211-660x413.jpg
Before & After Drug Abuse
Nah, untuk semakin meningkatkan kewaspadaan kita sama barang berbahaya nan haram ini, yuk mari kita kenali dulu gejala-gejalanya kenapa narkotika ini DILARANG DIGUNAKAN supaya kita juga paham sama gerak-gerik yang mencurigakan dari pengguna narkotika ini.. Let's see..! :D
Jadi secara keseluruhan sih sebenernya gejalanya cukup mirip sama orang mabuk yang ada di film-film loh, mereka bisa ngamuk kapan aja, dan kalau diajak ngomong itu gak nyambung pembawaannya.. Nah kalau lebih parahnya lagi, saat obat-obatan ini bekerja dalam tubuh mereka (misalnya baru disuntikkan) keadaan orang ini biasanya lebih tenang atau biasa kita sebut nge'fly'.. Diatas itu cuma sekedar beberapa contoh kecil dari banyaknya masalah yang timbul dengan penggunaan narkoba ini loh, misalnya saja intoksikasi / keracunan, withrawal / gejala putus obat, toleransi pada obat-obatan (dosis terus ditambah) yang mengarah ke tindakan penyalahgunaan berlebih / abuse dan tentunya ketergantungan :(
Sebenarnya keadaan keracunan ini bisa berbeda-beda keluarannya tergantung dari penggunaan narkotika itu sendiri, sebagai contoh kalau disuntikkan tentunya substansi obat-obatan ini akan dengan cepat masuk kedalam jaringan di otak (ini salah satu bukti nge'fly'), berbeda dengan kalau diminum lewat mulut / oral yang efeknya akan muncul bertahap..

Nah disini saya akan sedikit membahas tentang intoksikasi dari opioid, yang menurut salah satu artikel kesehatan di medline, kalau sudah keracunan akan menimbulkan gejala seperti berikut: 
1. Tampak perubahan status mental, nampak kebingungan ataupun jadi pelupa
2. Gangguan pernapasan, terganggu dan bahkan sampai terjadi henti napas
3. Rasa kantuk yang ekstrim, dan bahkan mengurangi kewaspadaan
4. Mual dan muntah
5. Pupil mengecil / miosis
http://www.reviewofophthalmology.com/CMSImagesContent/2012/3/RP-Plastics-Fig1.jpg
Pupil miosis (tanda panah)

Selain gejala diatas, penggunaan yang berkepanjangan juga ternyata berpengaruh pada kondisi di paru-paru yakni terbentuknya jaringan baru di paru (fibrous) yang lama kelamaan menyebabkan gangguan pernapasan yang tentunya bisa berakhir kematian.. :( Belum lagi resiko penggunaan jarum suntik yang bergantian seperti terjangkitnya HIV dan kawan-kawan penyakit menular lainnya yang menular lewat penggunaan jarum tidak steril :) <--- kan...="" p="" serem="">

Baiklah, sekarang saatnya kita membahas apa yang harus dilakukan kalau melihat yang seperti ini.. Tentunya kita harus memanggil yang berwajib dan berkompetensi menangani masalah ini ya :)

Sedikit penjelasan nih, biasanya orang yang mengalami keracunan / intoksikasi narkotika ini nantinya akan diperiksa secara menyeluruh oleh tenaga kesehatan termasuk substansi apa yang menyebabkan terjadinya keracunan :) Sebagai contoh, pasien akan diperiksa darah secara lengkap, kimia darah, dan fungsi hatinya, dan masih banyak lagi :) Nah selain itu, orang yang mengalami keracunan ini juga bisa saja mengalami kerusakan pada paru-paru yang permanen (seperti penjelasan diatas), kejang-kejang, kesulitan berjalan, gemetaran, dan berkurangnya kemampuan untuk berpikir jernih tergantung dari lamanya seseorang ini mengalami keracunan / intoksikasi.

Eits tunggu dulu, itu baru intoksikasi yang artinya keluaran akut / sesaat setelah penggunaan berlebihan... Belum lagi gejala putus obat / withdrawal nih yang biasanya muncul sekitar 4-12 jam bahkan sampai 14 hari (wow..!) setelah tiba-tiba obat-obatan tidak digunakan.. Bagi orang yang kecanduan narkotika, biasanya mereka akan mengalami hal-hal seperti ini loh :
1.  Gooseflesh
2. Nyerti otot biasanya pada kaki dan punggung
3. Keram perut, diare, dan insomnia
4. Keluarnya air mata / lendir hidung secara tidak teratur, dilatasi pupil, berkeringat
5. Secara mental menyebabkan depresi, cemas, panik, mudah marah, dan craving (rasa ingin yang tidak tertahankan)
https://queenofthedungbeetles.files.wordpress.com/2015/03/gooseflesh.jpg
Gooseflesh


                                                         http://cdn.lifeinthefastlane.com/wp-content/uploads/2014/03/0-Opiate-Withdrawal-Color.jpg

Etss.. belum selesai loh, masih ada lagi gejala toleransi, dependensi, dan juga abuse yang tadi saya sebutkan diatas..
Singkat saja sih, kalau sudah terjadi toleransi dari obat-obatan, tubuh cenderung menginginkan dosis yang lebih tinggi karena dosis yang sebelumnya sudah tidak berefek.. Ini dipicu oleh karena munculnya gejala putus obat kalau dosis tidak ditingkatkan, (mau gamau dosis bertambah), yang bahkan dosis yang pada awalnya bisa membunuh pada penggunaan pertama kalinya, bisa ditahan oleh tubuh demi terpenuhinya efek yang diminta oleh tubuh yang sudah kecanduan :(... Ada juga istilah abuse yang merupakan tahap lanjut dari toleransi loh.. Ditahap ini orang menggunakan narkotika dan sejenisnya untuk kepuasan dirinya karena efek dari narkotika (nge'fly).. Selanjutnya ada dependensi dari narkotika nih, dimana pengguna tidak mampu lagi menurunkan dosisnya karena otak secara kimiawi sudah mengalami ketergantungan pada obat-obatan, dan terus berputar dengan gejala withdrawal...

Nah, tentunya gejala-gejala diatas pasti menyulitkan seseorang yang kecanduan buat melepaskan kecanduannya loh.. Hmmm.. Ini sih mirip peribahasa lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau ya.. :\ Mau berhenti susah, kalau diteruskan juga berbahaya... Tapi tetap harus dihentikan ya..!! :\ Intinya sih jangan pernah coba-coba dengan narkotika dan teman-temannya.. :) Yap, segitu saja untuk kali ini, semoga informasinya berguna ya.. Ingat..!! HINDARI NARKOBA....!!!! Terimakasih sudah membaca :D

Sumber :
1. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. HANI 2016: Proteksi Bangsa, Stop Narkoba.
 http://www.bnn.go.id/read/pressrelease/16792/hani-2016-proteksi-bangsa-stop-narkoba
2. Jacob L. Heller. Opioid Intoxication. MedlinePlus. AdamInc. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000948.htm
3. Karen Larson. Narcotic Abuse. http://www.healthcommunities.com/narcotic-abuse/symptoms.shtml
4. Gambar (Dibawah Gambar)

Sabtu, 16 April 2016

Febrile Seizure

Febrile Seizure...!

Hai, udah lama nih saya gak posting.. Ketemu lagi di postingan saya, terimakasih buat yang sudah mau meluangkan waktunya buat baca postingkan saya ini.. Seperti biasa ya,, semoga bermanfaat..! :D
Kali ini saya akan membahas tentang 'Febrile Seizure! Apa sih febrile seizure itu?
Febrile seizure atau dalam bahasa Indonesia yaitu Kejang Demam.. Nah apa itu? Seperti namanya ada kejang dan ada demam.. Jadi, ini berarti kejang yang terjadi saat demam..! (yeay..!) Apa sih kejang demam itu? Yuk mari dibaca lebih lanjut lagi :) :)

Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak yang umumnya bisa terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun dimana paling sering ditemukan pada usia 18 bulan, dengan terjadinya kejang disertai demam sebelumnya yang cukup tinggi (sekitar 38 derajat C). Oh ya, ini harus dibedakan dengan kejang biasa ya (epilepsi / ayan) karena syaratnya terjadi kejang demam itu harus ada demam sebelumnya ya :) Masih inget cerita orangtua kita yang bilang kalau anak kecil demam itu gak boleh dibiarin berlama-lama, takutnya step (dibaca setep)? Nahh ini dia yang dimaksud.. Kejang demam dimana anak-anak bisa mengalami kejang karena suhu tubuh yang tidak normal sehingga menyebabkan terjadinya kejang..! Loh kok bisa?

http://www.omicsonline.org/china/febrile-seizure-peer-reviewed-pdf-ppt-articles/

 Tentu bisa.. Tapi memang ini tidak terjadi pada semua anak-anak loh.. Karena menurut penelitian, penyebab terjadinya kejang yang disebabkan oleh adanya demam adalah karena adanya 3 faktor yaitu:
1. imaturitas otak (otak belum berkembang dimana ini berhubungan dengan kinerja saraf pada otak yang masih belum berkembang baik);
2. demam pada anak (jelas karena ini kejang demam) yang menurut ilmu kedokteran pada saat demam tubuh akan mengeluarkan berbagai faktor inflamasi (bisa dibilang faktor pencetus naiknya suhu tubuh) yang juga memengaruhi keadaan normal otak; dan
3. predisposisi genetik atau bisa dibilang juga faktor keturunan, yah memang hal ini belum terbukti secara klinis walaupun ada beberapa penelitian yang menyebutkan hubungan genetiknya loh :)

Nahh, dari 3 faktor diatas, bisa dibilang semuanya saling berkaitan untuk terjadinya kejang demam ini..! TAPI... ada TAPI nya lohh.. Ternyata ada beberapa faktor resiko kenapa anak bisa mengalami kejang demam seperti ini, apa sih faktor resikonya? Pertama perlu kita ketahui kalau faktor resiko adalah faktor yang bisa menyebabkan / memperberat suatu penyakit walaupun itu tidak secara langsung terjadi (biasanya butuh waktu cukup lama).. Nah apa sajakah itu? Menurut penelitian, faktor resiko dari kejang demam ini tidak lain dan tidak bukan yaitu: Riwayat Ibu MEROKOK / ALKOHOL, nah buat calon mama-mama yang baca.. Jangan dilakukan ya :) kasihan anaknya.. dan faktor lainnya yaitu TIDAK MENYUSUI,, nah ASI itu penting banget lohh..! :)

Baiklah, mari kita lanjut ke bagian berikutnya...Seperti apa ya kejang demam ini?? (Bisa dilihat di videonya :))
Pernah lihat kejang / ayan seperti di film-film? (pernah dong ya..? Hehe..) Nah ini kira-kira seperti itu, bedanya ini terjadi pada anak-anak dan tanda dari kejang ini yaitu kejang yang terjadi menyeluruh di seluruh tubuh :) Buat mama-mama dan papa-papa yang punya adik kecil masih bayi, perlu diingat kalau anak kejang, apakah dia sedang demam sebelumnya??? Kalau iya dan memang sebelumnya anak tidak pernah kejang tanpa demam,, berarti ini adalah kejang demam ya..

 
 http://www.babycenter.com/0_febrile-seizures-in-babies_1439648.bc
 
Oke deh, daripada berlama-lama dan bikin bosan yang baca, langsung saja ya kita mulai pada apa yang harus dilakukan kalau anak sedang kejang :)

1. HIndarkan barang-barang yang bisa melukai anak sewaktu kejang
2. JAngan panik apalagi anak di goyang-goyangkan (jangan diguncang), biarkan kejang berhenti sendiri
3. Buka atau longgarkan pakaian anak supaya jalur napas tidak terganggu
4. MIRingkan tubuh anak setelah kejang berhenti supaya anak tidak tersedak karena ini berbahaya dan anak biasanya lemas setelah kejang terjadi
5. Ayo segera bawa ke RS untuk konsultasi ya..! JANGAN anggap sepele karena belum tentu ini cuma kejang demam :) Lebih baik jaga-jaga bukan? Hehe..

Nah, sebelum dibawa ke RS, jangan lupa untuk mengingat-ingat hal-hal ini ya..
1. BAgaimana cara kejang anak seperti apakah kejangnya?
2. DUrasi dari kejang yang terjadi? Apakah < 15menit atau lebih?
3. Sudah berapa kali anak mengalami hal yang sama?
4. Sudah berapa lama anak demam dan karena apa? Hal ini diperlukan oleh dokter untuk mengetahui seberapakah derajat kejang demam yang terjadi pada si adik kecil loh :)

Okee.. Akhirnya kita sampai di kesimpulannya.. :) Jadi sebenarnya kejang demam itu bukan sesuatu yang bisa membahayakan kalau kita sigap melihat dan menjaga si kecil loh.. Jangan lupa poin-poin diatas ya kalau seandainya anak mengalami kejang demam :) Dari huruf kapitalnya.. Bisa dibaca HIJAB-MIRA BADUSS (monggo dilihat keatas..) Sedikit typo dari bagus jadi badus, supaya kita bisa ingat :D (alasan).. Hehehehe... Jadi sekian tulisan saya kali ini, komentar dan saran sangat diterima :) :) Terimakasih sudah membaca dan semoga bermanfaat semuanya..! Oh ya,, dibawah ini ada video terkait apa yang harus kita lakukan loh kalau anak kejang demam, yuk disimak :D





SUMBER-- My Note

1. Hussain S, Tarar SH, Sabid MUD. Febrile seizrues: demographic, clinical and etiological profile of children admitted with febrile seizures in a tertiary care hospital. J Pak Med Assoc. 2015 Sep;65(9):1008-10.
2. Yousefichaijan P, Dorreh F, Abbasian L, Pakniyat AG. Assessing the prevalence distribution of abnormal laboratory tests in patients with simple febrile seizure. J Pediatr Neurosci. 2015 Apr-Jun; 10(2): 93–97 doi: 10.4103/1817-1745.159180
3. Lilihata G dan Handryastuti S. Kejang Demam. Dalam: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-4, Jakarta : Media Aesculapius :2014. 102hal.
4. Jones T, Jacobsen SJ. Childhood Febrile Seizures: Overview and Implications. Int. J. Med. Sci. 2007, 4 (2):110-14
5.Gambar 1 : Sisodiya S. Feverish prospects for seizure genetics. Nature Genetic 46, 1255–1256 doi:10.1038/ng.3150. Published online

Sabtu, 25 Juli 2015

Briquet's Syndrome

Pulang-pergi ke Dokter, tapi Gak Tau Sakit apa??

Haloo, makasih ya buat yang sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan ini :), kali ini saya akan membahas tentang penyakit yang bukan penyakit..Ngerasa sakit, tapi sewaktu ke dokter gak ditemukan apa-apa? Udah sering pulang pergi ke dokter tapi sakitnya tetap ada?.. Tunggu... Apa tuh? Namanya Briquet's syndrome..! Apa sih itu? Yuk baca lebih lanjut.. :D

Briquet's syndrome atau disebut juga sebagai kelainan somatisasi (somatization disorder) termasuk sindrom psikosomatik yang ditunjukkan dengan keluhan sakit fisik berulang meliputi satu atau lebih bagian tubuh yang terasa sakit tanpa ditemukan adanya kelainan fisik sewaktu diperiksa. Nyeri yang dikeluhkan juga tidak diketahui jelasnya melalui pemeriksaan fisik loh.. Kok bisa sih kena penyakit yang aneh begini?? Hmmm.. Sebelumnya yuk kita lihat dulu kenapa sih orang bisa mengalami sakit ini?..

Penyakit yang merupakan sindrom psikosomatik, bisa dibilang berkaitan dengan status mental seseorang loh, sebagai contoh nih, orang yang pernah mengalami trauma (contoh : kecelakaan bermotor) ada yang sampai tidak berani mengendarai lagi karena setiap dia melihat jalanan akan muncul rasa gemetar pada seluruh tubuh.. Nah, ini salah satu contoh penyakit psikosomatik, dimana kondisi mental seseorang terlibat dalam terjadinya penyakit ini :)
Bersambung dengan kelainan somatisasi, gangguan psikis yang mendasari somatisasi ini biasanya berkaitan dengan depresi / kecemasan, gangguan disosiatif dan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), juga masalah psikis lainnya (jadi bisa berhubungan). Keluhan dengan gejala sakit yang ditimbulkan dan biasa dikeluhkan saat datang ke dokter ini dapat mengganggu aktifitas keseharian dan juga pekerjaan serta keseharian dari pasien.

Nahh, daripada muter-muter terus, apa sih sakitnya?? Kelainan somatisasi biasanya merupakan keluhan sakit yang dirasakan NYATA, contohnya sakit kepala, nyeri sendi yang hilang timbul dan tempatnya berbeda-beda, bisa juga nyeri perut yang menyerupai sakit maag yang juga hilang timbul, atau juga bisa menyebabkan keluhan pada sistem reproduksi pada perempuan.. Gejala penyakitnya sendiri seringkali kurang jelas walaupun sudah datang ke dokter, kenapa? Karena dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya kelainan apapun :)..
Nah, yang jadi masalah disini, sewaktu kita sakit dan pergi ke dokter, tapi gak sembuh juga.. Apa yang biasa kita lakukan sih? Kebanyakan orang bakal pindah dokter atau malah pergi ke tempat-tempat berobat yang lainnya kan? Disinilah masalahnya,, bisa timbul berbagai efek samping loh dari pengobatan yang salah :) Sebaiknya sih, buat kita yang menjadi pasien, jangan lupa juga untuk lebih terbuka pada dokter yang memeriksa ya :) Jangan ragu untuk menceritakan apakah sedang ada kecemasan yang dirasakan, atau mungkin sedang ada masalah? Curhat sedikit ceritanya.. Hehehe.. Juga jangan lupa ceritakan riwayat pengobatan sebelumnya, sudah pernah berobat kemana dan diberikan obat apa, karena itu juga bisa membantu dokter untuk menentukan apakah sakit yang dialami oleh pasien dan apakah obatnya sudah benar atau belum.. :)

Berikut ini tanda dan gejala yang biasa terdapat pada orang dengan kelainan somatisasi :
a. Nyeri yang dirasakan dapat timbul bergantian pada tempat yang berbeda-beda.
b. Memiliki rentang waktu yang cukup lama (bisa menahun) / kronis
c. Tidak berhubungan dengan penyakit fisik, tidak ada bukti adanya kelainan fisik
d. Pasien sering berganti-ganti dokter untuk menanyakan keluhannya yang tidak kunjung membaik (bahaya komplikasi dari pengobatan yang berganti-ganti dan tidak tepat, juga buang-buang uang :d)
e. Keluhan paling sering berupa nyeri, gejala psikoseksual, gejala yang berkaitan dengan saraf, pencernaan, dan sistem reproduksi. (gejala fisik berbagai sistem organ)
f. Pasien terlihat cemas dan khawatir tentang keadaan kesehatannya (jelas banget nih, karena sakitnya betul-betul dirasakan loh..)
g. Banyak hubungannya dengan gangguan psikiatri lain, seperti gangguan mood, gangguan ansietas, gangguan kepribadian, gangguan makan, dan gangguan psikotik yang gejalanya waham somatik.
 
Kok bisa sih ada dokter yang salah ngobatin penyakit ini? Jawabannya sangat mungkin..! Kenapa? Karena seringkali kita sebagai pasien masih tertutup kalau datang untuk diperiksa ke dokter,, contohnya kalau sakit kepala, pasti cuma mau diobati sakit kepalanya saja kan? Padahal mungkin saja sakit kepala itu disebabkan oleh karena ada ujian yang akan dihadapi besok, jadi jangan heran kalau hasil pemeriksaan dari dokter tidak ditemukan apa-apa ya,, itu artinya kamu sehat lohh :D :D

Ohya,, buat pertanyaan, apa orang yang kena penyakit ini berarti punya gangguan mental? Jawabannya bukan loh,, bisa dibilang ini wajar terjadi karena memang reaksi tiap-tiap orang terhadap masalah psikologis yang dihadapi itu berbeda-beda, ada kemungkinan juga orang yang terkena sakit ini perlu berkonsultasi dengan psikiater loh :), jangan malu-malu ya.. Dateng ke psikiater bukan berarti kamu kenapa-kenapa kok :) hehehe..
 
Mungkin sekian dulu yaa share nya dari saya, semoga bermanfaat..! Terimakasih :) :) :) Ditunggu komentarnya yaa..!
 
 
Sumber :
1. Shatri H & Setiyohadi B, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam rev.ed 6th, Setiati S, et al. Jakarta : Interna Publishing; 2014. 3623p
2. Maramis M, Konginan A, dan Karimah A, Tatalaksana Gangguan Mental untuk Dokter Pelayanan Primer rev.ed 1st, Surabaya : Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa FK Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo; 2014. 149p
3. ICD 10 dan DSM 5
 

Senin, 19 Januari 2015

Rasa Gak Enak Sehabis Makan?

Anak Mengeluh Setelah Makan?

Haii lagi.. Udah pernah baca posting saya sebelumnya soal alergi susu sapi? Nah, yang ini gak begitu beda jauh sama postingan itu, kenapa? Karena kali ini saya akan membahas soal alergi makanan..! Pastinya kali ini semua udah pada tau kan apa sih alergi makanan? Jadi, alergi makanan itu adalah reaksi imun yang menyimpang dan merupakan reaksi hipersensitivitas tipe I (Harsono A, 2010). Ini merupakan reaksi alergi yang biasanya timbul pada orang-orang yang memang sensitif pada makanan tertentu.
https://visualsonline.cancer.gov/retrieve.cfm?imageid=2397&dpi=300&fileformat=jpg
Apa sih sebabnya orang bisa kena alergi? Umumnya ini disebabkan karena faktor genetik, imaturitas usus, ataupun terkena alergen yang memicu timbulnya alergi. Kalau faktor genetik mungkin jawabannya sudah jelas adalah karena keturunan ya :), selanjutnya yaitu karena imaturitas usus dimana pertahanan usus terhadap masuknya alergen dalam tubuh masih lemah dan gagal berfungsi, kok bisa? Ini disebabkan karena imaturitas tadi ya.. :) Nah, yang terakhir atau yang ketiga ini atau juga bisa dibilang penyebab segalanya terjadi (hahaha) yaitu paparan alergen yang berhasil masuk dalam tubuh dan menyebabkan timbulnya reaksi pertahanan tubuh secara berlebih oleh karena benda asing (alergen) tersebut, yang sayangnya juga (karena reaksi pertahanan berlebih) menimbulkan dampak bagi tubuh yaitu alergi (Harsono A, 2010) :) :)..

Apa sih tanda alergi makanan?
Biasanya alergi makanan ini bisa cepat disadari sendiri loh kalau reaksi yang ditimbulkan saat itu cepat (jadi bisa curhat sewaktu alerginya muncul.. hehe).. Ada juga reaksi alergi makanan yang gak langsung muncul setelah makan, yang satu ini biasanya susah disadari oleh orang yang punya alergi makanan itu sendiri loh, jadi sebaiknya bawa aja ke dokter ya :) (Tripathi A, 2015). Pada anak-anak gejala alergi ini biasanya sudah dijumpai semenjak bayi (baca alergi susu sapi), contoh yang paling sering yaitu sewaktu makan udang kulit akan menjadi kemerahan dan gatal (urtikaria), atau juga alergi makanan dimana ada rasa sesak napas setelah makan kacang tanah. Tapi yang pasti ini semua cuma terjadi pada orang-orang tertentu yang memang punya alergi pada makanan ya :)
Ada lagi, gejala alergi ini juga berbeda-beda pada tiap orang loh, dan juga bisa berbeda-beda setiap muncul alerginya seperti gatal-gatal, bengkak yang muncul secara mendadak pada wajah, sesak napas, nyeri perut atau mual-mual, kembung, dan yang berbahaya adalah reaksi anafilaktik karena gejala klinis yang terjadi pada jantung. (Harsono A, 2010) Nah buat reaksi anafilaktik ini gak boleh dianggap enteng ya karena ini berbahaya dan bisa berlanjut ke reaksi syok anafilaktik yang bisa menyebabkan kematian..!! :(

http://www.infogizi.com/wp-content/uploads/2013/06/
Makanan apa yang biasanya jadi tren alergi?
Makanan yang biasanya menimbulkan alergi (cuma pada orang-orang tertentu) yaitu kacang, ikan laut, udang, susu sapi, telur, kacang kedelai. Makanan-makanan diatas sering menimbulkan reaksi anafilaktik (timbulnya gejala klinis seperti diatas minimal dua gejala) yang timbul sesaat setelah makan (Harsono A, 2010).

Apa yang harus dilakukan kalau alergi?
1. Nah, kalau buat yang satu ini pasti udah jelas kan? Jangan dimakan..! :)
2. Tapi apa boleh buat ya kalau reaksi alergi udah muncul lebih dulu, biasanya sih sewaktu reaksi alergi ini muncul (kalau reaksinya ringan) bisa diberikan obat antihistamin (sebut merk: CTM, baca aturan pakai ya) kalau sering kambuh (sebut merk : cetirizine) dan juga antiinflamasi (sebut merk: Deksametasone) harus dengan resep dokter kalau yang satu ini :).. Sebelum konsumsi obat sebaiknya konsultasi ke dokter ya :)
3. Yang terakhir kalau ada tanda-tanda anafilaktik bisa langsung dibawa ke unit gawat darurat ya.. SEGERA..!! :)
4. Sebaiknya langsung saja konsultasikan ke dokter kalau-kalau ada kecurigaan soal alergi makanan dan jangan lupa tanya dokter soal apa yang harus dilakukan ya :) :)
5. Kalau anak alergi sebaiknya pelajari apa yang harus dilakukan ya :), kalau kamu alergi juga sama sih.. Hehehe..
6. Pilih-pilih kalau mau makan ya :d

Yap, kali ini mungkin singkat aja ya.. Hehehe.. Semoga bermanfaat informasinya, ditunggu kritik, pesan, dan sarannya ya..! :) Terimakasih..! :) :)

Sumber :
  Harsono A. Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak, ed2. Akib AAP, Munasi Z, Kurniati N; 2010, hal 269. 
  Tripathi A, Commins SP, Heymann PW, Platts-Mills TA. Diagnostic and experimental food challenges in patients with nonimmediate reactions to food. J Allergy Clin Immunol. 2015 Jan 12. pii: S0091-6749(14)01735-7. doi: 10.1016/j.jaci.2014.11.032. 
  Pengalaman pribadi :x